Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto akan menggeser
sekitar dua ribuan pasukan dari pulau Jawa ke kawasan Natuna, Kepulauan Riau, untuk mengisi tempat-tempat yang tengah
dibangun fasilitas militernya. Natuna sangat diperlukan untuk memperkuat pengawasan
kegiatan di ruang udara perbatasan Indonesia. “FIR Natuna ini harus secepatnya
dikuasai oleh Indonesia. Masalah FIR ini tidak hanya menyangkut keselamatan
penerbangan saja, tetapi juga menyangkut kedaulatan negara,” tandas Bamsoet
saat melakukan kunjungan kerja bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, ke
Natuna, Kepulauan Riau https://daftarsbobet.asia/.
Empat pesawat tempur F-16 mengawal Pesawat Boeing 737-400
VIP TNI Angkatan Udara yang ditumpangi Panglima TNI beserta rombongan saat
melintasi kawasan ruang udara Natuna https://daftarakun-sbobet.com/.
Empat pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin,
Pekanbaru, Riau mengawal di sisi kanan dan kiri pesawat VIP begitu masuk
wilayah Perairan Kepulauan Natuna hingga mendarat di Lanud Raden Sadjat Ranai,
Kepulauan Natuna. Turut serta dalam kunjungan ini antara lain Ketua DPD RI
Oesman Sapta Odang, Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Kapuspen TNI
Mayjen Sabrar Fadhilah, Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiyono serta
Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto.
Bamsoet menjelaskan, hingga kini wilayah perbatasan saat ini
terus menjadi prioritas dalam pembangunan nasional. Paradigma pembangunan di
wilayah perbatasan harus didasarkan kepada dua hal, keamanan dan kesejahteraan.
“Penempatan
personel atau pasukan tempur di sini yaitu sifatnya alih kodal,” kata Panglima
TNI berakhir kunjungan kerja ke pulau Pulau Sekatung dan pelbagai fasilitas
militer yang tengah dibangun di Kepulauan Natuna.
Pasukan yang akan ditempatkan di Natuna di antaranya yaitu Marinir hingga tingkat batalyon. Peninjauan
beberapa fasilitas di Kepulauan Natuna bertujuan mengintegrasikan tiga
angkatan, yaitu laut, udara dan darat. “Di mulai Baterai Armed,
Satuan Radar, hingga Marinir,” kata Hadi. Dalam kunjungannya, Hadi juga
memeriksa Baterai Armed di Teluk Buton. Pada Satuan Artileri Medan itu telah
berdiri bangunan markas dan beberapa fasilitas dan prasarana yang menyertainya,
seperti tempat tinggal https://daftarsitussbobet.com/. Ia malah meminta supaya satuan seketika memastikan
tempat latihan supaya saat nanti ada prajurit yang dikirimkan untuk bertugas di
sana telah ada tempat dan jadwal latihan yang tepat sasaran. Hadi juga
mengunjungi pembangunan dermaga di Selat Lampa. Ia merasa senang karena dermaga
labuh untuk kapal-kapal TNI AL ini telah memiliki fasilitas untuk menyediakan
air tawar dan bahan bakar.
“Jadi, untuk pengisian bahan bakar tidak perlu lagi ke
Batam,” ujarnya.
Eks Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini mau fasilitas
militer yang tengah di bangun hal yang demikian, bagus hanggar untuk tiga heli
dari tiga matra, pelabuhan di Selat Lampa dan rumah sakit bisa dituntaskan
dalam waktu dekat ini https://agenterpercaya-sbobet.com. “Mudah-mudahan pertengahan Mei 2018 telah bisa diresmikan
sehingga secara bertahap pasukan maupun peralatannya bisa disiapkan di kawasan Natuna,” katanya. Di tempat yang sama,
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan pembangunan pangkalan militer dan
pertahanan di kawasan Natuna, Kepulauan Riau semestinya diperkuat dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari campur tangan pihak
asing.
“ Kunjungan kerja yang dijalankan
Panglima TNI di kawasan perbatasan seperti Natuna
ini konsentrasi pada pertahanan dan keamanan negara dari kemungkinan intervensi
asing,” kata Bambang yang ikut serta bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto. Hadir dalam kunjungan itu, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang,
Pangkostrad Letjen TNI Agus Kriswanto, Danjen Kopassus Mayjen TNI Eko Margiono,
Dankormar Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Dankorpaskhas Marsda TNI Seto
Purnomo, Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni dan para Pembantu Panglima TNI
serta Pembantu Mabes Angkatan.
Berdasarkan Bambang, kawasan Natuna yang berada dekat dengan Laut China Selatan (LCS) menjadi
incaran Amerika dan China yang mau menguasai LCS hal yang demikian sehingga
dibutuhkan penguatan pertahanan negara di kawasan Natuna. Oleh karena itu, pria
yang akrab disapa Bamsoet ini menunjang Komisi I DPR untuk membahas peningkatan
anggaran pertahanan, lebih-lebih tempat perbatasan di Natuna.
No comments:
Post a Comment